Site icon Blog

Keunikan Anggrek Dendrobium

Anggrek, yang masuk dalam keluarga Orchidaceae, merupakan famili tumbuhan yang tak hanya besar tetapi juga sangat beragam. Famili ini mencakup 800 genus dan tidak kurang dari 25.000 spesies. Salah satu genus anggrek yang memiliki peran penting dalam budaya dan industri bunga potong di Indonesia adalah anggrek Dendrobium.

Anggrek Dendrobium, yang menjadi salah satu spesies terbesar di dunia, diperkirakan memiliki sekitar 1.600 spesies. Secara umum, tanaman ini tumbuh dan tersebar luas di wilayah Asia Selatan, termasuk India dan Sri Lanka. Di Asia Timur, anggrek Dendrobium banyak dibudidayakan oleh masyarakat Jepang, Taiwan, dan Korea. Sementara itu, di Asia Tenggara, anggrek Dendrobium menjadi pilihan utama di Thailand, Indonesia, dan Filipina, bahkan merambah hingga ke Selandia Baru.

Klasivikasi Anggrek Dendrobium

Tanaman Anggrek Dendrobium diklasivikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Orchidales

Famili : Orchidaceae

Subfamili : Epidendroideae

Genus : Dendrobium

Spesies : Dendrobium sp.

Morfologi Anggrek Dendrobium

Anggrek Dendrobium, dengan keanggunan yang sederhana, membuka lembaran cerita melalui morfologi yang unik. Tanaman ini menunjukkan ciri khasnya sebagai anggrek sympodial dengan bentuk yang mudah dikenali. Mari kita telaah lebih dalam mengenai morfologi yang menarik dari anggrek Dendrobium:

Akar

 Anggrek Dendrobium masuk ke dalam kategori anggrek epifit, yang memiliki akar serabut dengan velamen yang lengket dan mengandung klorofil. Velamen berperan penting dalam menyerap air hujan pada kulit pohon tempat anggrek tumbuh. Akar anggrek memiliki fungsi utama sebagai penopang pada media tanamnya untuk mendukung pertumbuhannya. Sementara itu, akar udara berperan dalam menyerap unsur hara dari udara.

Keunikan akar anggrek Dendrobium memiliki bentuk silindris, daging, lunak, dan mudah patah. Bagian ujungnya meruncing, licin, dan sedikit lengket. Ketika kering, akar tampak berwarna putih keperak-perakan, hanya bagian ujungnya yang tetap hijau atau agak keunguan. Akar yang sudah tua akan berubah menjadi coklat tua dan kering, dan akar yang sudah mati akan digantikan oleh pertumbuhan akar baru.

Batang

 Berdasarkan perkembangannya, batang dari anggrek jenis Dendrobium termasuk dalam kategori tipe sympodial, yang merupakan jenis anggrek yang memiliki batang utama dan pseudobulb dengan pertumbuhan terbatas pada ujung batang. Anggrek Dendrobium memiliki variasi bentuk batang yang beragam. Ada batang yang berbentuk panjang seperti tebu, dengan perbesaran di bagian pangkalnya yang kemudian menyusut ke bagian atas. Ada juga batang yang membesar di pangkalnya, menyerupai pseudobulb, kecil di pangkal dan membesar ke arah ujungnya.

Pertumbuhan batang pada tipe sympodial akan berhenti ketika mencapai titik maksimal. Pertumbuhan baru akan dilanjutkan oleh tunas anakan yang tumbuh di sekitarnya. Tunas anakan ini tumbuh dari rhizoma yang menghubungkannya dengan tanaman induk.

Daun

 Anggrek jenis Dendrobium menampilkan daun berbentuk lanset yang sempit atau bulat memanjang, sedikit kaku, dengan pertumbuhan cenderung mendatar dan bersambung langsung dari pelepah tanpa tangkai. Lebar daun anggrek Dendrobium berkisar antara 2-8 cm, sementara panjangnya bervariasi antara 12-25 cm sesuai dengan jenisnya. Daun ini muncul melalui ruas-ruas batang, dengan satu atau dua helai daun di setiap ruas. Posisi daun umumnya berhadapan atau berpasangan, kecuali pada beberapa spesies yang dapat menghasilkan dua atau satu daun pada satu ruas batang.

Warna daun anggrek Dendrobium bervariasi dari hijau muda hingga tua, dengan ukuran dan ketebalan yang berbeda-beda. Daun ini terasa agak tebal karena berfungsi sebagai alat fotosintesis, tempat penyimpanan air, dan penyimpanan cadangan makanan.

Bunga

 Bunga anggrek umumnya terdiri dari beberapa bagian utama, meliputi sepal (daun kelopak), petal (mahkota), labellum (lidah/bibir), column (alat kelamin), ovarium (bakal buah), dan taji bunga. Sepal anggrek berjumlah tiga, dengan sepal dorsal berada di bagian atas, sedangkan dua lainnya adalah sepal lateral. Anggrek memiliki tiga helai petal, di mana petal pertama dan kedua berselingan dengan sepal, sementara petal ketiga mengalami modifikasi menjadi labellum.

Keunikan Anggrek Dendrobium, sebagai jenis anggrek, memiliki sepal berbentuk segitiga dengan petal yang lebih tipis dibandingkan sepalnya. Sepalnya cenderung sedikit lancip dan panjang. Satu tandan bunga pada anggrek Dendrobium dapat memiliki 10-16 kuntum bunga dengan beragam warna seperti kuning, putih, merah muda, ungu, dan lainnya. Selain variasi warna, ukuran bunga anggrek Dendrobium juga sangat bervariasi, mulai dari yang kecil dengan ukuran 2-3 cm hingga yang besar dengan ukuran 9-10 cm.

Buah

 Buah pada anggrek Dendrobium terbentuk setelah mengalami proses penyerbukan. Bentuk buah anggrek Dendrobium adalah bulat memanjang dengan bagian tengah yang membesar, memiliki panjang sekitar 3-6 cm dan diameter sekitar 1-2 cm.

Buah anggrek Dendrobium memiliki tiga rusuk sejati dengan alur lekukan memanjang. Warna buah dapat bervariasi, seperti hijau, kuning, atau kecokelatan. Proses pematangan buah membutuhkan waktu sekitar 3-3,5 bulan, dan saat buah sudah matang, buah tersebut akan pecah dengan bagian tengahnya terbuka.

Sekilas Mengenai Anggrek Dendrobium

Anggrek Dendrobium merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia, dan perkiraan jumlahnya mencapai sekitar 275 spesies. Keanekaragaman spesies anggrek Dendrobium terutama terdapat di wilayah timur Indonesia, seperti Papua dan Maluku. Penggunaan anggrek Dendrobium dalam rangkaian bunga cukup populer karena mampu mempertahankan kesegarannya dalam waktu yang relatif lama. Selain itu, warna dan bentuk bunga yang bervariasi, tangkai bunga yang lentur sehingga mudah diatur, serta tingkat produktivitas yang tinggi menjadi daya tarik utama.

Warna pada anggrek Dendrobium memiliki variasi yang sangat kaya. Secara umum, anggrek Dendrobium dapat berwarna lembayung muda, putih, kuning keemasan, atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Beberapa hibrida Dendrobium hasil pemuliaan modern bahkan memiliki warna kebiruan, gading, atau jingga tua hingga merah tua. Dendrobium mampu mekar beberapa kali dalam setahun, dengan tangkai bunga yang panjang dan cocok untuk dijadikan bunga potong.

Ketertarikan terhadap anggrek Dendrobium tidak hanya terbatas pada keindahan bunganya, tetapi juga menjadi bagian integral dari kehidupan dan kebudayaan masyarakat di berbagai negara. Keberadaannya tidak hanya memberikan keuntungan dalam industri bunga potong, tetapi juga memperkaya tradisi budaya dan kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Anggrek Dendrobium bukan sekadar tumbuhan, melainkan simbol keindahan yang membawa dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan.

Manfaat Anggrek Dendrobium

Bunga Potong

 Anggrek Dendrobium memiliki nilai ekonomis yang signifikan, terutama digunakan sebagai bunga potong dalam rangkaian bunga. Hal ini disebabkan oleh kesegarannya yang relatif tahan lama, variasi warna dan bentuk bunganya yang beragam, serta tangkai bunga yang lentur sehingga mudah diatur. Selain itu, tingkat produktivitasnya yang tinggi membuatnya tersedia sepanjang waktu dengan harga yang bervariasi.

Obat Tradisional

Selain itu, anggrek Dendrobium juga memiliki manfaat ekonomis dalam bidang obat-obatan. Secara tradisional, anggrek Dendrobium digunakan sebagai bahan obat karena mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, glikosida, dan sebagainya. Bagian tanaman yang dimanfaatkan untuk pengobatan meliputi daun, pseudobulb, umbi, dan rhizoma. Beberapa spesies anggrek Dendrobium yang dapat dijadikan obat alternatif meliputi D. candidum dan D. auranticum (untuk diabetes), D. chrysantum (untuk penyakit kulit), D. densiflorum (stimulasi produksi cairan tubuh), D. fimbriatum (pengobatan patah tulang), dan D. ioddigesi (penurun demam).

Bahan Parfum

Selain itu, anggrek Dendrobium juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar parfum. Beberapa spesies anggrek Dendrobium seperti D. amboinensis, D. crumenatum, dan D. amboinensis menghasilkan aroma wangi seperti Jasmine. Sementara D. canaliculatum memiliki aroma khas anggrek, dan D. antennatum memiliki aroma bunga yang merah muda dan floral.

Kesimpulan dan Penutup

Keunikan Anggrek Dendrobium adalah jenis anggrek epifit yang memiliki akar serabut dengan velamen lengket dan klorofil. Akar berfungsi untuk menopang pertumbuhan tanaman dan menyerap nutrisi. Batangnya termasuk tipe sympodial dengan berbagai bentuk. Daunnya berbentuk lanset, memiliki variasi warna, dan berfungsi untuk fotosintesis serta menyimpan air dan nutrisi.

Bunga anggrek Dendrobium terdiri dari sepal, petal, labellum, column, ovarium, dan taji bunga. Warna dan bentuk bunganya bervariasi, dengan kemungkinan untuk berbunga beberapa kali dalam setahun. Buahnya berbentuk bulat memanjang dan bervariasi warnanya. Dendrobium memiliki nilai ekonomis sebagai bunga potong, bahan obat-obatan, dan bahan dasar parfum. Beberapa spesies dapat digunakan untuk pengobatan, sementara yang lain menghasilkan aroma wangi untuk parfum.

Anggrek di Indonesia: Melampaui Mitos dan Sejarah

Exit mobile version