Indonesia, sebagai salah satu negara paling kaya akan keanekaragaman hayati, tidak hanya dikenal dengan pesona alamnya yang memukau, tetapi juga dengan keberagaman jenis anggrek yang luar biasa. Famili anggrek atau Orchidacea di Indonesia diperkirakan mencapai 5.000 spesies, menjadikan tanah air kita sebagai surga bagi para pecinta anggrek.
Jejak Keanekaragaman Anggrek di Indonesia
Kecantikan yang Dikenal Sejak 200 Tahun Lalu
Anggrek telah menjadi bagian dari sejarah Indonesia selama dua abad terakhir, dan dalam lima dekade terakhir, budidaya anggrek mulai merajalela di seluruh negeri. Perlu dicatat bahwa penyebaran tanaman anggrek hampir merata di seluruh pulau Indonesia, dengan Pulau Sumatera menduduki peringkat ketiga setelah Papua dan Kalimantan dalam hal keanekaragaman jenis anggrek.
Dengan sekitar 40% dari total anggrek dunia berada di Malaysia dan Indonesia, dan 28% di wilayah Indo-Australia, Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan keanekaragaman anggrek global. Anggrek endemik Indonesia, seperti yang berasal dari marga Paphiopedilum, Phalaenopsis, Cymbidium, dan Paraphalaenopsis, merupakan harta karun alam yang perlu dilestarikan.
Anggrek di Sumatra
Menurut Comber (2001), Sumatera adalah rumah bagi sekitar 1.118 jenis anggrek yang telah dikenal, dengan 10% lainnya masih belum teridentifikasi. Dari jumlah tersebut, 41% merupakan tumbuhan endemik. Meskipun demikian, pulau ini juga berbagi kekayaan anggreknya dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Semenanjung Malaysia, Jawa, dan Borneo.
Jumlah Anggrek di Sumatera yang Terus Berkembang
Meskipun terdapat revisi angka dari beberapa peneliti seperti Smith (1933) dan Comber (2001), jumlah jenis anggrek di Sumatera diperbarui menjadi 1.126 jenis dan 135 marga. Irawati (2003) mencatat penurunan jumlah anggrek dari 820 jenis pada 1981 menjadi sekitar 400 jenis pada tahun 2003. Perubahan ini menunjukkan perlunya upaya konservasi untuk melindungi keberagaman anggrek di pulau ini.
Anggrek di Kalimantan
Anggrek, yang termasuk dalam keluarga tumbuhan berbunga yang paling besar dan berkembang pesat, dikenal dengan sebutan Orchidaceae. Keluarga tumbuhan ini menakjubkan dengan keberagaman mencapai 25.000 hingga 35.000 spesies, terbagi dalam 750 hingga 850 genus yang berbeda-beda. Anggrek tersebar luas mulai dari daerah dataran tinggi hingga rendah, tetapi keberagaman tertinggi dapat ditemui di daerah tropis dan subtropis.
Di dalam kesejarahan anggrek dunia, kontribusi Indonesia, yang kaya akan keanekaragaman hayati, terlihat sangat mencolok. Indonesia menjadi rumah bagi sekitar 6.000 jenis anggrek yang hidup di hutan-hutan negara ini. Menurut Chan et al. (1994), diperkirakan sekitar 2.500-3.000 jenis anggrek dapat ditemukan di Kalimantan, mencakup 75% dari keseluruhan anggrek di kawasan Pulau Borneo, dengan sekitar 30-40% di antaranya bersifat endemik untuk Kalimantan di Indonesia.
Anggrek di Jawa
Anggrek, bunga yang mempesona, menjadi fokus perhatian di pulau Jawa dengan keunikannya. Menurut perkiraan Lawrence (1955) dan O’Byrne (1994), suku anggrek mencakup 450-850 marga dengan jumlah jenis berkisar antara 17.000 hingga 35.000. Habitat anggrek sendiri tersebar di seluruh dunia, mulai dari dataran rendah hingga puncak pegunungan, dan dari hutan basah hingga hutan kering. Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar ±4.000 jenis anggrek alam (Sastrapradja et al., 1976).
Pulau Jawa, dengan kekayaan alamnya yang luar biasa, menjadi rumah bagi beragam jenis anggrek. Backer dan van den Brink Jr. (1968) mencatat adanya 971 jenis anggrek yang termasuk dalam 139 marga di Jawa. Namun, Comber (1990) kemudian mengulik data tersebut dengan teliti, mengidentifikasi sebanyak 731 jenis anggrek, dan yang lebih menarik, 231 di antaranya adalah jenis anggrek yang endemik hanya ditemukan di tanah Jawa.
Jumlah yang luar biasa ini menunjukkan keanekaragaman anggrek yang menghiasi pulau Jawa. Dari puncak gunung hingga dataran rendah, anggrek-anggrek ini menambah kekayaan alam serta keindahan pulau, menciptakan lanskap bunga yang memikat hati setiap orang yang menyaksikannya. Pulau Jawa, dengan segala kemegahannya, tidak hanya menjadi tuan rumah bagi manusia, tetapi juga panggung bagi pertunjukan anggrek yang tak tertandingi.
Anggrek di Papua
Papua, tanah yang kaya akan keberagaman hayati, ternyata menyimpan kekayaan besar dalam dunia anggrek. I Nyoman Lugrayasa, seorang peneliti dari UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali-LIPI, mengungkapkan bahwa hampir setengah dari seluruh spesies anggrek di Indonesia dapat ditemui di Papua.
Sebagian besar anggrek di Papua masih berbentuk liar atau anggrek alam, dan beberapa di antaranya bahkan merupakan spesies endemik khas Papua, seperti Paphiopedilum glanduliferum (Blume) Stein, Grammitis ceratocarpa, Grammitis coredrosora, Grammitis habbensis, dan lain sebagainya.
Salah satu bintang di dunia anggrek Papua yang patut diperhitungkan adalah anggrek raksasa Irian, yang dikenal dengan nama Grammatophyllum papuanuum. Keunikan dan keindahan anggrek-anggrek ini membuatnya menjadi buruan para penggemar tanaman hias, kolektor, serta petani bunga, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Papua, dengan beragamnya jenis anggreknya, tidak hanya menjadi destinasi para peneliti dan ilmuwan, tetapi juga memikat hati para pecinta keindahan alam. Keberadaan anggrek di tanah Papua bukan hanya sekadar kekayaan alam, melainkan juga warisan budaya yang patut dilestarikan dan dijaga kelestariannya.
Bahan Pengobatan Herbal
Tak hanya memiliki nilai ekologi, keluarga Orchidaceae juga memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan. Anggrek dianggap sebagai tanaman hias dengan estetika tinggi, menjadi primadona di pasar bunga. Namun, tak hanya sekadar keindahan visual, anggrek juga menjadi bahan utama dalam pembuatan obat-obatan herbal. Kandungan glikosida yang esensial dalam anggrek tidak hanya memberikan manfaat medis, tetapi juga memberikan efek relaksasi melalui keindahan bunga dan aroma khasnya.
Dalam penelitian fitokimia, Orchidaceae mengungkapkan keberagaman senyawa-senyawa yang menakjubkan. Alkaloid, flavonoid, karotenoid, anthosianin, dan sterol adalah beberapa kategori senyawa yang dapat ditemukan dalam anggrek. Keberagaman ini memberikan potensi besar dalam pengembangan fitoterapi dan penggunaan senyawa-senyawa alami untuk kesehatan dan kecantikan. Sebagai hasilnya, anggrek tidak hanya menjadi pesona mata. Tetapi juga menjadi sumber kekayaan alam yang tak ternilai bagi Indonesia.
Ancaman terhadap Eksploitasi Anggrek di Alam
Sayangnya, minat tinggi masyarakat terhadap bunga anggrek turut menyebabkan tingginya eksploitasi anggrek alam. Pengambilan tanpa disertai kegiatan budidaya dan perubahan fungsi hutan menjadi lahan perkebunan dan pertanian menjadi ancaman serius bagi habitat anggrek alam. Oleh karena itu, perlindungan terhadap anggrek alam menjadi perhatian utama untuk memastikan kelangsungan keberagaman anggrek di Indonesia.
Dalam rangka melestarikan kekayaan alam ini, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait menjadi kunci untuk melindungi. Dan menghargai keindahan anggrek, permata flora Indonesia yang tak ternilai.
Admin – ditulis dari berbagai sumber
Cantiknya Anggrek Cattleya, Ratunya Bunga Anggrek
Seorang admin yang suka jalan-jalan dan berburu Anggrek di Kota dingin Batu. Dan masih belajar mengenai Anggrek, baik melalui situs, makalah dari kampus-kampus terkemuka Indonesia dan langsung dari petani Anggrek. So Admin masih magang, harap dimaklumi jika ada salah kata ^.^
2 thoughts on “Anggrek Nusantara: Keanekaragaman Anggrek di Indonesia”